Tahi lalat dapat tersebar pada berbagai lokasi di tubuh. Yang mana menjadi tanda lahir yang paling umum kita temui. Nah, tahi lalat sendiri memiliki rupa seperti satu bintik berwarna hitam atau kecoklatan yang muncul di atas permukaan kulit. Untuk ukuran sendiri, dapat berupa bintik kecil maupun besar, permukaan dapat halus atau kasar, berbentuk bulat dan bisa juga tidak beraturan, bahkan ada juga yang merasa adanya rambut tumbuh di tahi lalat.
Baca Juga : Penuhi Kebutuhan Mikronutrien dengan Ramuan Tetes Berkhasiat
Tahi lalat terjadi akibat melanosit yang berkumpul di satu lokasi di permukaan kulit. Melanosit ini memiliki fungsi untuk menghasilkan pigmen kulit. Hal ini menyebabkan melanin (pigmen kulit) di daerah tersebut menjadi lebih banyak sehingga warna kulitnya berbeda dengan kulit sekitarnya.
Umumnya tahi lalat tidak berbahaya, namun ada beberapa kondisi yang menjadi tanda awal dari kanker kulit. Salah satu cara mengetahui apakah berbahaya atau tidak bisa dilakukan dengan mendeteksi secara mandiri dengan ABCDE.
Mendeteksi secara mandiri dengan ABCDE.
A=Asimetri
Untuk normal memiliki bentuk yang simetris antara satu sisi dengan sisi lainnya. Jika memiliki bentuk tidak beraturan, ukuran satu sisi lebih besar dibanding sisi lainnya. Kita perlu curigai sebagai yang abnormal.
B=Border (Pinggiran )
Memilih batasan tepi pinggir jelas ini merupakan ciri atau tanda dari tahi lalat normal. Sementara dengan tepi pinggir yang tidak teratur, bergerigi, lekukan seperti kubah, ini patut dicurigai sebagai petanda kanker kulit
C=Color ( Warna )
Pada kanker kulit, warna pada tahi lalat akan berubah menjadi lebih terang ataupun lebih gelap dengan warna yang tidak rata di permukaan. Dapat juga terlihat beberapa warna dalam satu tahi lalat.
D=Diameter
Hati-hati dengan yang memiliki diameter lebih dari 6 milimeter dalam waktu singkat.
E=Evolving (Mengalami Perubahan)
Ditemukan perubahan pada tahi lalat. Mulai dari jumlah yang bertambah banyak, berubah warna, berubah bentuk, berubah ukuran, atau berubah ketebalan.
Selain itu, jika kita juga menemui jumlah yang banyak, sebagian besar berdiameter lebih dari 8 milimeter, dan terdapati berdarah. Tentunya segera kita dapat berkonsultasi kepada dokter spesialis kulit terkait penemuannya yang abnormal.
Tonton Juga : Laretic, Buang Air Kecil Jadi Plong