Bawang Putih

Bawang Putih Sebagai Obat Tradisional

Bawang putih disebut-sebut termasuk tanaman obat tertua di dunia. Naskah kedokteran Mesir Kuno menuliskan penggunaannya untuk mengatasi gangguan peredaran darah dan penyakit karena infeksi serangga dan parasit. Para buruh kasar dan budak-budak diberi bawang putih untuk meningkatkan stamina.

Baca Juga : Rosela, si merah yang bermanfaat

Bangsa China dan Jepang za­man dahulu menggunakannya untuk mengatasi gangguan pernapasan, pencernaan, obat diare dan cacingan. Bawang putih juga diresepkan untuk membantu pasien depresi, bahkan ada yang menggunakannya untuk mening­katkan vitalitas pria.

Di India, dikenal juga dalam sistem pengobatan tradisional Ayurvedha, dan digunakan untuk penyakit jantung dan artritis, mengatasi kelelahan, parasit, penyakit pada saluran cerna, dan lepra. Di Eropa dan Amerika, jaman dahulu ditanam di kebun-kebun tanaman obat berbagai universitas terkenal untuk diteliti khasiatnya. Seorang dokter abad 16, Dr. Pietro Mattioli dari Italia, meresepkannya untuk mengatasi cacingan, batu ginjal, dan membersihkan rahim pasca persalinan. Penduduk asli Amerika mengguna­kannya untuk mengatasi flu, sebagai penyegar, pelega tenggorokan, dan tonikum.

 

Kandungan.

Bawang putih memiliki banyak kandungan zat dan nutrisi yang baik bagi tubuh, diantaranya mineral-mineral yodium, vitamin A, B1 dan C, lemak, protein, fosfor, zat besi, zink, selenium, flavonoid dan lain sebagainya. Selain itu, juga mengandung minyak atsiri yang bersifat antibakteri dan antiseptik.

Umbinya mengandung kalsium yang bersifat menenangkan sehingga cocok sebagai pencegah hipertensi. Selain itu ada pula zat saltivine, yang berfungsi mempercepat pertumbuhan sel dan jaringan serta merangsang susunan sel saraf.

Yang menonjol dari bawang putih adalah banyaknya kandungan senyawa sulfur. Godofredo Stuart, MD, di situsnya mencatat setidaknya ada 33 senyawa sulfur dalam bawang putih, beberapa enzim, juga ter­dapat sekitar 17 asam amino. Senyawa sulfur tersebutlah yang menimbulkan bau menyengat sekaligus mengandung banyak efek obat.

Baca Juga:  Persiapan Sebelum Medical Check Up

Zat unggulan yang berperan aktif di antara senyawa sulfur itu adalah zat alisin (Allicin). Alisin ini terbentuk hanya jika bawang putih dihancurkan, dimemarkan atau dipotong. Alisin di dalam tu­buh manusia bisa terurai menjadi beberapa senyawa sulfat. Senyawa tersebut bisa bereaksi dengan sel darah merah, membantu melebar­kan pembuluh darah, dan melan­carkan peredaran darah yang mengangkut oksigen ke organ-organ penting, serta mengurangi tekanan pada jantung.

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *