Namanya bunga rosela, warnanya yang merah cerah menarik siapa saja yang melihatnya. Sejak dahulu sering dijadikan tanaman hias, namun ternyata bunga cantik ini juga memiliki khasiat obat yang luar biasa. Bahkan pemanfaatannya sebagai tanaman obat sudah meluas ke berbagai penjuru dunia.
Sekilas bunganya mirip dengan tanaman kembang sepatu. Memang, rosela dan kembang sepatu sama-sama tergabung ke dalam famili Malvaceae. Tumbuhannya bisa mencapai tinggi 3-5 meter. Tanaman dewasa akan mengeluarkan bunga berwarna merah menyala yang di dalamnya berbiji kecil-kecil. Bagian kuncup bunga dan biji inilah yang sering dimanfaatkan untuk kesehatan.
Baca Selengkapnya : Kencing Manis Yang Bikin Meringis
Asal muasal tumbuhan ini belum diketahui, namun diduga kuat berasal dari daerah tropis Afrika terutama Angola dan sekitarnya. Tanaman ini dibawa masuk ke Eropa oleh bangsa Spanyol sebagai tanaman hias dan tanaman obat yang berkhasiat.
Bagian tanaman yang banyak digunakan adalah kelopak bunga (kaliks), meski pun sering disebut bunga. Kelopak bunga tersebut dapat diseduh menjadi minuman segar yang hangat atau dingin dengan rasa masam yang segar. Di Afrika rosela banyak diolah menjadi selai atau jeli, sirup, permen, dan puding. Di Jamaika, rosela bahkan dilalap mentah, sementara di Sudan bunganya dioleh menjadi minuman tradisional ‘Karkadeh’ yang diminum dengan campuran garam, merica, dan tetes tebu yang berkhasiat mencegah batuk.
Kandungan :
Bunga Rosela mengandung banyak Vitamin A, Vitamin C, kalsium, protein esensial, dan juga 12 macam jenis dari asam amino termasuk leginin dan arginin yang mempunyai manfaat untuk peremajaan sel. Bunga rosela juga kaya dengan senyawa-senyawa flavonoid dan fenolat yang merupakan antioksidan yang kuat.
Menurut Terry Hudson, tanaman ini mengandung berbagai asam hingga 15%-30%. Antara lain asam sitrat, asam malat, asam tartarat, dan asam khas tanaman hibiscus ini yang disebut asam allo-hidroksisitrat lakton. Berbagai senyawa fitokimia lainnya antara lain alkaloid, asam askorbat-L, antosianin, betakaroten, Beta-sitosterol, polisakarida arabin dan arabinogalaktan, kuersetin, gosipetin, dan sejumlah kecil galaktosa, arabinosa, glukosa, silosa, manosa dan ramnosa.
Pemanfaatan Sebagai Obat Tradisional
Rosela merupakan tanaman obat yang dimanfaatkan secara meluas di berbagai penjuru dunia. Di India, Afrika dan Meksiko, air rebusannya digunakan untuk melancarkan pencernaan, meredakan demam, menurunkan tekanan darah, melancarkan peredaran darah dan merangsang gerak peristaltik usus.
Di Mesir air rebusan bunga rosela digunakan untuk mengobati penyakit jantung, saraf dan juga untuk meningkatkan produksi urin. Di Sudan digunakan untuk meredakan demam. Di Afrika Utara, air rebusan bunganya digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan dan batuk. Ahli tanaman obat di Senegal merekomendasikan ekstrak bunga rosela untuk menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi.
Mengatasi Hipertensi
Mauren Williams, ND, dari Bastyr University, Seattle, Amerika Serikat, melakukan penelitian efek bungan tanaman ini terhadap hipertensi. Penelitiannya melibatkan 70 orang, separuhnya diberi minum teh rosela sekali sehari. Sebulan kemudian, sekitar 79 persen dari orang yang meminum teh rosela tersebut mengalami penurunan tekanan darah. Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa bunganya memiliki efek antihipertensi yang berasal dari kandungan antioksidan alaminya.
Menangkal Penyakit Jantung
Penelitian lain dilakukan Chau-Jong Wang dari Chung San Medical University di Taiwan. Berdasarkan penelitian itu, ia menyatakan bahwa konsumsi rosela dapat mengurangi risiko penyakit jantung karena terbukti secara klinis mampu mengurangi jumlah plak yang menempel pada dinding pembuluh darah.
Menurunkan Kolesterol
Sebuah uji klinik di Taiwan (2007), menunjukkan bahwa rosela bisa membantu menurunkan kolesterol. Uji klinik terbatas tersebut melibatkan 42 pasien yang dibagi ke dalam tiga kelompok. Mereka diberi kapsul ekstrak rosela 500 mg. Kelompok 1 menerima 1 kapsul 3 kali sehari, kelompok 2 menerima dua kapsul 3 kali sehari, dan kelompok 3 mendapatkan 3 kapsul rosela 3 kali sehari. Penelitian dilakukan selama sebulan. Di akhir penelitian, terbukti pemberian kapsul ekstrak rosela tersebut menurunkan kadar kolesterol antara 8,3% hingga 14,4%.
Penangkal Penyakit Degeneratif
Penelitian rosela sebagai antioksidan dilakukan Ir. Didah Nurfaridah pada tahun 2005 dari Institut Pertanian Bogor. Ia menemukan bahwa kandungan antioksidan pada kelopak rosela kering lebih besar dibandingkan tumbuhan kumis kucing. Kandungan antioksidan pada kelopak tersebut dapat menghambat radikal bebas penyebab berbagai penyakit degeneratif seperti ginjal, diabetes, penyakit jantung, kanker, termasuk penuaan dini. Dia juga menambahkan bahwa semakin merah kelopak bunga, maka akan semakin masam dan lebih banyak mengandung antosianin yang merupakan antioksidan kuat.
Potensi Antikanker
Penelitian lain yang serupa dilakukan Hui-Hsuan Lin dari Chung San Medical University, Taiwan yang menyatakan bahwa rosela memiliki senyawa antioksidan yang dapat membunuh sel kanker. Selain itu sebuh penelitian lain dari DE-Xing Hou di Kagoshima University, Jepang menyebutkan bahwa rosela berpotensi mengatasi kanker darah leukemia.