Jika Korea punya ginseng sebagai tanaman obat andalan, Indonesia punya temulawak. Dari zaman dahulu temulawak menjadi bagian penting bagi pengobatan dan kesehatan masyarakat kita. Dalam industri jamu, temulawak menjadi salah satu bahan baku yang hampir selalu ada di setiap produk, karena bisa menjadi bahan dasar dan bisa meningkatkan efektivitas bahan lain. Pantaslah jika pemerintah terus mempromosikan temulawak sebagai ikon herbal Indonesia.
Sebagai ikon herbal Indonesia, Temulawak merupakan tumbuhan asli Indonesia yang banyak ditemukan di pulau Jawa. Tanaman ini tergolong famili temu-temuan (Zingiberaceae), yang bisa tumbuh hingga tingginya mencapai 2–2,5 meter. Bunganya berwarna kuning keputihan dengan pangkal berwarna ungu.
Bagian tanaman yang banyak digunakan adalah rimpangnya. Sepintas, bentuk dan warna rimpangnya mirip kunyit, namun lebih besar. Rimpang induk temulawak berukuran besar, membulat seperti telur. Rimpang-rimpang cabangnya berukuran lebih kecil dengan bentuk memanjang. Daging rimpang berwarna kuning, oranye tua, atau coklat kemerahan. Cita rasanya getir, dan aromanya tajam.
Baca Lengkap : Rosela, si merah yang kaya manfaat
Kandungan
Dari berbagai penelitian, disimpulkan bahwa khasiatnya dihasilkan dua kelompok utama kandungan, yaitu golongan kurkuminoid dan minyak atsiri. Kurkuminoid pada temulawak antara lain terdiri atas kurkumin yang berwarna kuning, dan desmetoksikurkumin. Kurkuminoid berkhasiat menetralkan racun, mengurangi rasa nyeri sendi, meningkatkan sekresi empedu, menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah, dan antibakteri. Kurkuminoid juga dapat mencegah terjadinya pelemakan dalam sel-sel hati, dan sebagai antioksidan penangkal radikal bebas.
Minyak atsiri pada temulawak diketahui setidaknya memiliki 32 komponen, antara lain phelandren, kamfer, borneol, xanthorrhizol, tumerol dan sineal dan secara umum minyak atsiri mampu meningkatkan produksi getah empedu dan menekan pembengkakan jaringan.
Penggunaan Sebagai Jamu dan Obat Tradisional
Salah satu khasiat utama temulawak adalah meningkatkan nafsu makan. Orang Indonesia sejak jaman dahulu menggunakannya sebagai jamu cekok untuk anak yang susah makan. Saat ini pun, banyak produk jamu berbahan baku temulawak untuk meningkatkan nafsu makan, dengan variasi sediaan dan rasa yang lebih enak.
Temulawak juga digunakan secara tradisional untuk mengatasi penyakit hati, menurunkan kadar kolesterol darah, mencegah penyakit jantung koroner dan stroke, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Manfaat lain dari temulawak adalah untuk menyamarkan flek hitam dan menjaga kelenturan kulit wajah, menurunkan berat badan, dan mengurangi bau badan.