Prostat
Ilustrasi pembesaran prostat

PEMBESARAN PROSTAT

Prostat adalah organ genitalia pria yang terletak di sebelah bawah kandung kemih. Prostat menghasilkan suatu cairan yang merupakan salah satu komponen dari cairan ejakulasi. Volume cairan prostat merupakan ±25% dari seluruh volume ejakulasi. Kita sering mendengar adanya pembesaran prostat. Lalu apa yang terjadi pada prostat kita ?

Baca Juga : Rahasia Khasiat Buah Sirsak

Pembesaran prostat jinak atau beningn prostate hyperplasia (BPH) merupakan salah satu penyakit yang paling umum pada pria yang menua dan dapat menyebabkan keluhan lower urinary tract symtomps (LUTS) yang dapat mempengaruhi kualitas hidup yang mengganggu aktifitas normal sehari-hari. Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya BPH, tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bahwa BPH erat kaitannya dengan peningkatan kadar hormon dihydrotestosterone (DHT) dan proses penuaan.

Bio7, Jamu Tetesnya Orang Indonesia

Beberapa gejala yang sering timbul pada pasien BPH antara lain:
a. Kesulitan memulai aliran urin (hesitancy),
b. Pancaran miksi lemah,
c. Pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas (incomplete bladder emptying),
d. Perlu mengejan untuk berkemih (straining),
e. Ada tetesan sejumlah urin karena aliran berkemih yang buruk (dribbling),
f. Keinginan sering berkemih tetapi dalam jumlah yang sedikit (urinary frequency)

Kita memiliki resiko komplikasi yang sedang mengintai apabila tidak dilakukan pengobatan terkait pembesaran prostat/BPH. Lalu bagaimana dan apa saja resiko jika pembesaran prostat tidak diobati?

Berikut komplikasinya :

  1. Retensio urine akut, terjadi apabila buli-buli menjadi dekompensasi
  2. Infeksi saluran kemih
  3. Involusi kontraksi kandung kemih
  4. Refluk kandung kemih
  5. Hidroureter dan hidronefrosis dapat terjadi karena produksi urine terus berlanjut maka pada suatu saat buli-buli tidak mampu lagi menampung urine yang akan mengakibatkan tekanan intravesika meningkat.
  6. Gagal ginjal bisa dipercepat jika terjadi infeksi
  7. Hematuri, terjadi karena selalu terdapat sisa urine, sehingga dapat terbentuk batu saluran kemih dalam buli-buli, batu ini akan menambah keluhan iritasi. Batu tersebut dapat pula menibulkan sistitis, dan bila terjadi refluks dapat mengakibatkan pielonefritis
Baca Juga:  4 TIPS JITU WUJUDKAN RESOLUSI

Tonton Juga : BIO 7, Jamu Tetesnya Orang Indonesia

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *