bully, atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan penindasan/perundungan akhir-akhir ini semakin sering dialami oleh anak-anak, terutama di lingkungan sekolah.
Baca Juga : Penyakit Yang Timbul Bila Gula Darah Tinggi
Bully merupakan segala bentuk tindakan kekerasan yang dilakukan secara sengaja dan secara terus menerus oleh pelaku, baik perorangan maupun kelompok kepada korban dengan tujuan untuk menyakiti.
Ada berbagai bentuk perundungan atau kekerasan yang dialami anak, mulai dari kekerasan fisik, ucapan verbal hingga kekerasan melalui media elektronik seperti media sosial.
Ini Bahayanya Bullying
Mengalami tindakan bullying atau kekerasan secara terus-menerus tentu akan memberikan dampak buruk bagi korban. Dampak bullying ini tidak hanya meliputi kesehatan fisik tapi juga masalah mental, seperti :
1. Gangguan mental.
Bullying pada anak bisa menimbulkan rasa depresi, merasa rendah diri, cemas, susah tidur bahkan keinginan untuk menyakiti diri sendiri.
2. Kesehatan fisik
Bullying dapat mendorong anak berperilaku yang bisa merusak dan menyakiti diri sendiri seperti penggunaan narkoba yang bisa merusak kesehatan tubuh.
3. Rasa Takut dan Malas
Anak yang mengalami bullying di lingkungan sekolah akan merasa takut dan malas untuk berangkat ke sekolah.
4. Penurunan prestasi akademik
Kekerasan yang diterima secara terus menerun membuat anak korban bully akan susah untuk konsentrasi dan kehilangan keinginan untuk belajar. Hal ini akan mengakibatkan penurunan prestasi anak di sekolah.
5. Keinginan balas dendam
Salah satu sebab bullying susah hilang dari perilaku anak adalah rasa sakit hati yang berujung pada keinginan untuk melakukan hal yang sama pada orang lain.
Sebab Seseorang Suka Mem-Bully
Perilaku kekerasan atau bullying pada anak tentu tidak muncul begitu saja. Berbagai faktor penyebab anak melakukan tindakan ini, diantaranya :
1. Faktor Keluarga
Kurangnya keharmonisan keluarga, terutama orangtua yang terlalu emosional dan kurang perhatian bisa menimbulkan perilaku menyimpang pada anak, termasuk perilaku bullying.
2. Pengaruh Teman Sebaya
Perilaku bullying pada anak bisa saja muncul karena pengaruh negatif dari teman-teman sebaya yang secara sengaja maupun tidak, mengajak anak untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak baik.
3. Faktor Media Massa
Selain faktor keluarga dan lingkungan, media massa juga mempunyai peran dalam perkembangan anak. Berbagai tayangan yang tidak sesuai bagi anak seperti kekerasan pada adegan film atau sinetron dapat memicu keinginan anak untuk mencontoh yang berujung pada bullying.