Prostat merupakan kelenjar yang berada di bawah kandung kemih, mengelilingi saluran kemih. Berukuran kurang lebih sebesar kenari dengan ukuran 4x3x2.5 cmi dengan berat kisaran 20 gram dan tumbuh membesar seiring dengan penambahan usia.
Baca lengkap : Kiat Merawat Pasien Stroke
Prostat memiliki fungsi untuk menghasilkan cairan yang mengandung kalsium, ion sitrat, ion fosfat, enzim pembekuan, dan profibrinolisin. Cairan tersebut akan bergabung dengan sel sperma untuk membentuk semen. Sifat cairan prostat yang sedikit basa, memperbesar peluang kemungkinan untuk berhasilnya pembuahan sel telur.
Saat prostat terkena gangguan, dampak yang paling sering dirasakan yaitu gangguan saat berkemih. Pembesaran prostat yang akhirnya menghimpit dari saluran kemih akan menimbulkan keluhan seperti buang air kecil tersendat, tidak lampias, atau memulai buang air kecil dengan waktu yang lama. Tentu hal ini akan sangat mengganggu keseharian kita, dan dapat menjadi potensi resiko penurunan dari kualitas hidup pasien.
Benign Prostate Hyperplasia (BPH) merupakan kelainan jinak dari prostat, dimana adanya pembesaran nodular kelenjar. Penyebab pasti penyakit ini sampai saat ini masih belum diketahui. Tetapi ada beberapa hipotesa yang menyebutkan terkait dengan hiperplasia yang erat kaitannya dengan peningkatan hormon dihidrotestosteron, proses aging (penuaan). Adanya beberapa faktor resiko seperti pertambahan usia, riwayat keluarga, adanya pengunaan obat-obatan jenis tertentu, obesitas, dan disfungsi ereksi merupakan faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya pembesaran prostat jinak atau yang dikenal sebagai Benign Prostate Hyperplasia (BPH).
Gejala yang dapat dirasakan yaitu :
- Kekuatan pancaran urin menurun
- Urin menetes di akhir
- Kesulitan berkemih
- Berkemih tidak tuntas
- Nyeri saat berkemih
Kondisi saat kita sudah tidak berkemih sama sekali tentu ini menjadi satu keluhan yang sangat membuat tidak nyaman, terlebih lagi jika kita merasakan nyeri pada perut bawah, dan adanya benjolan di sekitar perut bawah. Ini menunjukan kemungkinan kandung kemih penuh, tetapi penderita tidak bisa mengeluarkan urinnya secara normal. Jika hal ini terjadi, tentunya kita harus dengan segera mencari pertolongan medis.