Manggis, memiliki nama ilmiah Garcinia mangostana. Manggis merupakan buah asli Asia, Australia dan Afrika. Buah ini banyak tumbuh di daerah tropis seperti Filipna, Myanmar, Malaysia, dan juga di Indonesia.
Pohon manggis bisa mencapai ketinggian 15-20 meter. Buah matang berwarna ungu kehitaman dengan ketebalan cangkang bisa mencapai 1 cm. Bagian daging buah bisa terdiri dari empat sampai delapan juring. Konon, manggis dianggap buah dengan rasa terlezat sehingga mendapat julukan the queen of fruit (ratu buah) karena menjadi buah kesukaan ratu Victoria Inggris.
Baca lengkap : 4 Manfaat tertawa bagi kesehatan
Kandungan
Buah manggis kaya akan vitamin C, B1, B2, Kalsium serta zat besi, dan kandungan lain yang bermanfaat untuk tubuh. Kulit buah manggis mengandung beberapa zat aktif diantaranya xanton, flavonoid, tanin, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin C.
Zat yang dipercaya paling berkhasiat adalah xanton. Xanton adalah getah berwarna kuning yang terdapat pada kulit manggis. Senyawa organik ini bersifat antioksidan, antibakteri, antitumor, antialergi, anti radang, antiviral, antifungal, antimalaria, antiHIV, hingga antiobesitas.
Zat berkhasiat pada tanaman manggis sebetulnya tersebar di seluruh bagian tanaman. Namun kandungan xanton tertinggi ada pada kulit buahnya. Terdapat kurang lebih 200 jenis senyawa xanton alami yang sudah diketahui dari berbagai tanaman. Pada manggis ditemukan 40 jenis senyawa xanton.
Xanton berfungsi sebagai antioksidan kuat yang bisa melawan efek buruk dari radikal bebas. Xanton juga dilaporkan memiliki aktivitas farmakologis sebagai antibakteri, anti retroviral, antijamur, antiinflamasi, dan anti leukemia. Demikian dijelaskan Dr. Berna Elya, Apt. M.Si, dari Universitas Indonesia, dalam wawancaranya dengan
Herbalplus (2013).
Mengatasi Tuberculosis (TBC)
Salah satu kemampuan penting dari xanton adalah mematikan bakteri. Xanton berkhasiat mengatasi kelebihan bakteri dan menyeimbangkan kembali sistem kerja pencernaan. Bakteri yang pertumbuhannya bisa dihambat oleh xanton ternyata cukup banyak, beberapa diantaranya adalah Mycobarterium tuberculosis penyebab TBC, Salmonella, dan banyak bakteri berbahaya lainnya. Tahun 2001, sekelompok peneliti manggis dari Asia Tenggara menemukan bahwa senyawa xanton dari kulit manggis memiliki efek antibakteri penyebab tuberculosis (TBC). Demikian penjelasan Prof. Dr. Atiek Soemiati, M.S., Apt., yang dimuat Herbalplus (2013).
Selain bersifat antimikroba, hasil penelitian membuktikan bahwa xanton dapat embunuh bakteri yang sudah resisten atau tidak mempan dengan antibiotik. Sebagai antibiotik alami, khasiat xanton terbukti melampaui antibiotik buatan, seperti penisilin, floksasin, oksasilin, dan vankomisin. Ada penelitian terhadap aktivitas xanton dari kulit buah manggis terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotika Metisilin. Hasilnya menunjukkan bahwa xanton bersifat aktif menghambat pertumbuhan bakteri tersebut.